Tata Cara Sholat Istisqo yang Baik dan Benar

Advertisements

Tata Cara Sholat Istisqo – Saat ini kekeringan sedang melanda tanah air kita. Dimana badan meteorologi, klimatologi dan geofisika atau BMKG telah memperingatkan beberapa daerah di tanah air akan mengalami kekeringan yang cukup panjang. Musim kemarau memang selalu ada di setiap tahunnya, maka dari itu kita sebagai umat muslim biasanya dianjurkan untuk melakukan sholat Istisqo untuk meminta hujan. Sholat Istisqo ini merupakan sholat sunnah minta hujan yang bertujuan meminta kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan.

Mungkin masih ada beberapa dari kalian yang masih belum tahu tata cara sholat Istisqo untuk menurunkan hujan. Dengan kita mengetahui tata cara sholat Istisqo ini, Allah SWT akan berkenan menurunkan hujan di musim kemarau sekalipun. Hal ini dikarenakan kita tahu bahwa Allah adalah maha segala-galanya. Maka jika musim kemarau tiba hendaknya kita meminta kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan, karena air adalah yang utama bagi semua mahluk hidup di alam semesta ini.

Dan berbicara mengenai hukum sholat Istisqo, hukum sholat ini yaitu sholat sunnah muakkad atau dengan kata lain sholat ini sangat dianjurkan untuk dilakukan. Ada dalil Al Qur’an yang berisi anjuran untuk mengerjakan sholat sunnah muakkad yang satu ini.

“Wahai kaumku, mohon ampunlah kepada Tuhan kalian, kemudian taubatlah kalian kepada-Nya, pasti Dia akan menurunkan hujan yang sangat lebat atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan pada kekuatan kalian. Dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud : 52).

Dengan demikian maka jelas bahwa umat Islam sudah sepatutnya memahami bagaimana tata cara sholat Istisqo dan juga bacaan sholat Istisqo ini. Daripada penasaran lebih baik langsung saja kita simak ulasan mendalam mengenai tata cara sholat Istisqo yang telah kami siapkan berikut ini.

Tata Cara Sholat Istisqo yang Baik dan Benar

Tata Cara Sholat Istisqo
Tata Cara Sholat Istisqo

1. Tata Cara Sholat Istisqo

  • Membaca niat.
  • Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
  • Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
  • Setelah salam, khatib menyampaikan khutbah dua kali. Sebelum atau sesudah sholat. (Khutbah sesudah sholat Istisqo yang utama)
  • Lantunan takbir diganti dengan ucapan istighfar.
  • Sebelum masuk khutbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali.
    ASTAGHFIRULLAAHAL ‘ADHIIMAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QOYYUMU WA ATUUBU ILAIHI.
    Artinya: ” Saya mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung.
  • Tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri dan saya bertaubat kepada-Nya.”
  • Sebelum masuk khutbah kedua, khatib membaca istighfar tujuh kali.
  • Dalam khutbah kedua banyak menganjurkan istighfar, merendahkan diri serta penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan permohonan untuk menurunkan hujan.
  • Ketika berdoa pada khutbah yang kedua, khatib menghadap kiblat sambil berdoa bersama-sama dengan suara yang nyaring dan mengangkat tangan yang setinggi-tingginya.
  • Saat berdoa di khutbah kedua itu, khatib dan jamaah disunnahkan memindahkan selendang atau sorban, yang semula di sebelah kanan dipindahkan ke sebelah kiri, atau yang sebelah kiri dipindah ke sebelah kanan. Setelah itu mengangkat tangan setinggi-tinggi sambil bersungguh-sungguh berdoa meminta turun hujan.

2. Bacaan Sholat Istisqo

ALLAAHUMMAJ’AL SUQYAA ROHMATIN WA LAA TAJ’ ALHAA SUQYAA ‘ADZAABIN WA LAA MUHQIN WA LAA BALAA’IN WA LAA HADAMIN WA LAA GHOROQIN.

Artinya : “Wahai Allah, Jadikanlah hujan ini sebagai siraman rahmat, janganlah Engkau jadikan sebagai siraman siksa, memusnahkan harta, bencana, menghancurkan dan menenggelamkan.”

ALLLAAHUMMA BIL ‘IBAADI WAL BILAADI MINAL JUHDI WAL JUU’I WADLONKI WA LAA NASYKUU ILLAA ILAIKA.

Artinya :”Wahai Allah, hamba dan negeri sedang dilanda kemalaratan, kelaparan, kesempitan hidup dan kami tidak bisa mengadukan kecuali kepada-Mu.”

ALLAHUMMA ‘ALATH THIROOBI WAL AKAAMI WA MANAABITISY SYAJARI WA BUTHUUNIL AUDIYATI ALLAAHUMMA HAWAALAINAA WA LAA ‘ALAINAA. ALLAAHUMMA ASQINAL GHOITSA WA LAA TAJ’ ALNAA MINAL QOONITHIINA.

Artinya :”Ya Allah, curahkanlah hujan di atas gundukan tanah, bukit-bukit, tempat tumbuh-tumbuhan pohon, dan pada waduk-waduk lembah. Ya Allah curahkanlah hujan di sekitar kami dan jangan di atas kami. Ya Allah, curahkanlah hujan pada kami dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa.”

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga artikel mengenai tata cara sholat Istisqo yang baik dan benar dapat bermanfaat bagi kalian semua seluruh umat muslim dimanapun berada. Sekian dari kami dan terima kasih atas perhatiannya.

Advertisements