Pengertian Adab Takziyah Lengkap dengan Hukumnya

Advertisements

Adab Takziyah – Seperti kita ketahui bahwa Takziyah sama saja dengan melayat. Dimana kita akan mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah kematian salah seorang keluarganya dalam rangka menghibur atau memberi semangat. Bagi Mu’azziyin (pria) atau Mu’azziyat (wanita) hendaknya memberikan semangat, dorongan kekuatan mental serta menasehati agar orang yang ditinggalkan tetap sabar dan tabah dalam mengehadapi musibah ini.

Biasanya jika kita melayat kerumah orang yang meninggal, alangkah baiknya jika kita ikut melaksanakan sholat mayit atau jenazah untuk menyolati jenazah orang yang telah meninggal tersebut. Islam merupakan agama yang sangat menganjurkan untuk bertoleransi kepada sesama muslim. Maka dari itu ketika ada salah seorang keluarga, tetangga dan teman yang meninggal dunia, alangkah baiknya jika kita datang melayat kerumah orang yang meninggal dunia.

Berbicara mengenai adab takziyah, kami akan membahas mengenai adab takziyah yang baik dan benar menurut Rasullah SAW. Sebagai panutan umat muslim, Rasulullah SAW tentu menyarankan untuk melayat ketempat orang yang meinggal dunia. Hal ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada keluarga yang telah ditinggal. Seperti yang sudah kami sampaikan diatas bahwa dorongan, motivasi mental kepada keluarga yang ditinggal tentu akan meringankan kesedihan mereka.

Selain adab takziyah, kita juga akan memberikan informasi mengenai hukum bertakziyah dan hikmah bertakziyah. Baiklah daripada penasaran lebih baik langsung saja kita simak ulasan mendalam mengenai pengertian adab bertakziyah lengkap dengan hukumnya yang sudah kami siapkan berikut ini.

Pengertian Adab Takziyah Lengkap dengan Hukumnya

Adab Takziyah

1. Adab-adab Takziyah

  • Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang meninggal serta kesabaran bagi orang yang ditinggal.
  • Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditimpa musibah.
  • Hindarilah canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak.
  • Usahakan turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman sampai selesai penguburan.
  • Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah. Hal inilah yang diperintahkan Rasulullah SAW kepada keluarganya sewaktu keluarga Ja’far ditimpa kematian (HR. Lima Ahli Hadis kecuali Nasai).

2. Hukum Bertakziyah

Lalu berbicara mengenai hukum bertakziyah, berdasar dengan kesepakatan para ulama. Seperti yang sudah disebutkan oleh Ibnu Qudamah, Betakziyah atau melayat hukumnya adalah Sunnah. Hal ini juga diperkuat oleh Hadits Rasulullah SAW sebagai berikut.

مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ

Artinya : “Barangsiapa yang berta’ziyah kepada orang yang tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti pahala yang didapat orang tersebut.”

HR. Tirmidzi 2/268. Kata beliau hadits ini gharib. Sepanjang yang saya ketahui, hadits ini tidak marfu’ kecuali dari jalur Adi Bin Ashim ; Ibnu Majah.

Kemudian dalil lainnya, Abdullah bin Amr bin Al Ash menceritakan bahwa pada suatu ketika Rasulullah SAW bertanya kepada Fatima Radhiyallahu ‘anha : “Wahai Fatimah! Apa yang membuatmu keluar rumah? Fatimah menjawab, “Aku berta’ziyahkepada keluarga yang ditinggal mati ini.” (HR. Abu Dawud).

Nah itulah beberapa pembahasan yang dapat kalian simak dan cermati dengan baik. Baiklah mungkin hanya ini saja yang dapat kami sampaikan mengenai adab bertakziyah, semoga bermanfaat bagi kalian para umat muslim di seluruh dunia.

Advertisements