Adab Memotong Kuku dalam Islam & Keutamaannya

Advertisements

Adab Memotong Kuku dalam Islam – Seperti kita ketahui bahwasannya kebersihan adalah sebagian dari iman. Maka dari itu, kita sudah sepantasnya menjaga selalu kebersihan yang ada di sekitar kita, seperti rumah, lingkungan hingga kebersihan diri kita sendiri.

Berbicara mengenai kebersihan, disini niatpuasa.com akan membahas mengenai adab, keutamaan, cara dan waktu yang tepat untuk memotong kuku. Biasanya memotong kuku ini dilakukan karena anjuran Rasulullah SAW sebelum berangkat ke masjid untuk melaksanakan SHOLAT JUM’AT.

Islam melarang bagi umatnya yang membiarkan kuku panjang dengan sengaja, karena sama saja dengan membiarkan kuku tersebut menjadi sarang kotoran. Disamping itu Islam juga memiliki adab-adab tentang memotong kuku. Dalam Islam, kita tidak bisa memotong kuku secara sembarangan.

Seperti bagi mereka yang hendak berkurban ketika Idul Adha, mereka tidak dianjurkan untuk memotong kukunya. Lalu apa saja adab memotong kuku dalam Islam lainnya? Yuk, lebih jelasnya simak ulasan lengkap mengenai adab, keutamaan, cara dan waktu memotong kuku dalam Islam berikut ini.

Adab Memotong Kuku dalam Islam & Keutamaannya

Adab Memotong Kuku dalam Islam

Keutamaan Memotong Kuku dalam Islam

Anjuran atau hukum memotong kuku dalam Islam ini diulas dalam beberapa dalil.

Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW bersabda sebagai berikut:

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ

“Ada lima macam fitrah , yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)

Kemudian Ima Nawawi ra berkata,

وأما التوقيت في تقليم الاظفار فهو معتبر بطولها: فمتى طالت قلمها ويختلف ذلك باختلاف الاشخاص والاحوال: وكذا الضابط في قص الشارب ونتف الابط وحلق العانة:

“Adapun batasan waktu memotong kuku, maka dilihat dari panjangnya kuku tersebut. Ketika telah panjang, maka dipotong. Ini berbeda satu orang dan lainnya, juga dilihat dari kondisi. Hal ini jugalah yang jadi standar dalam menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak dan mencabut bulu kemaluan.” (Al Majmu’, 1: 158).

Cara Memotong Kuku

Sebelum melakukan potong kuku, kalian juga sebaiknya mempersiapkan peralatannya terlebih dahulu, seperti gunting atau alat pemotong kuku. Gunakan alat yang didesain khusus sehingga aman dan mudah.

Sunnah memotong kuku dapat mengikuti cara yang ada pada Kitab Almajmu, yakni.

ويستحب ان يبدأ باليد اليمني ثم اليسرى ثم الرجل اليمني ثم اليسرى

“Disunahkan untuk memulai dari tangan kanan kemudian tangan kiri, dari kaki kanan kemudian kaki kiri.”

Menurut Imam Nawawi, sunnah memotong kuku dimulai dari tangan kanan, yakni telunjuk, tengah, manis, kelingking dan jempol. Setelah itu dilanjutkan jari tangan kiri mulai dari kelingking, manis, tengah, telunjuk dan jempol.

Berikutnya jari kaki, sunnahnya dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol. Kemudian kuku jari kaki kiri dimulai dari jempol sampai jari kelingking.

Hal ini tertuang dalam Kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar menghatakan:

وَلَمْ يَثْبُتْ فِي تَرْتِيبِ الْأَصَابِعِ عِنْدَ الْقَصِّ شَيْءٌ مِنَ الْأَحَادِيثِ لَكِنْ جَزَمَ النَّوَوِيُّ فِي شَرْحِ مُسْلِمٍ بِأَنَّهُ يُسْتَحَبُّ الْبَدْاَءةُ بِمُسَبِّحَةِ الْيُمْنَي ثُمَّ بِالْوُسْطَى ثُمَّ الْبِنْصِرِ ثُمَّ الْخِنْصِرِ ثُمَّ الْإِبْهَامِ وَفِي الْيُسْرَى بِالْبَدْاَءةِ بِخِنْصِرِهَا ثُمَّ بِالْبِنْصِرِ إِلَى الْإِبْهَامِ وَيُبْدَأُ فِي الرِّجْلَيْنِ بِخِنْصِرِ الْيُمْنَى إِلَى الْإِبْهَامِ وَفِي الْيُسْرَى بِإِبْهَامِهَا إِلَى الْخِنْصِرِ

“Tidak ada satu pun hadis yang menjelaskan tentang tertib memotong kuku. Akan tetapi Imam Nawawi menegaskan dalam kitab Syarh Muslim, bahwa disunahkan untuk memulai dari jari telunjuk tangan kanan, tengah, manis, kelingking, dan jempol. Untuk jari tangan sebelah kiri dimulai dari jari kelingking, manis, sampai jempol. Untuk kaki dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol, dan kaki sebelah kiri dimulai dari jempol sampai jari kelingking.”

Waktu Memotong Kuku

Perlu kalian ketahui bahwa hukum memelihara kuku panjang dalam Islam adalah tidak boleh melebihi dari 40 hari. Sebagaimana yang terdapat dalam dalil berikut ini.

Dari Anas bin Malik ra,

وُقِّتَ لَنَا فِى قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الأَظْفَارِ وَنَتْفِ الإِبْطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Kami diberi batasan dalam memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketika, mencukur bulu kemaluan, yaitu itu semua tidak dibiarkan lebih dari 40 malam.” (HR. Muslim no. 258). Yang dimaksud hadits ini adalah jangan sampai kuku dan rambut-rambut atau bulu-bulu yang disebut dalam hadits dibiarkan panjang lebih dari 40 hari (Lihat Syarh Shahih Muslim, 3: 133).

Memotong kuku sebelum mengerjakan sholat Jum’at.

“Adapun menurut Imam asy-Syafi’e dan ulama-ulama asy-Syafi’eyah, sunah memotong kuku itu sebelum mengerjakan sembahyang Juma’at, sebagaimana disunatkan mandi, bersiwak, memakai wewangian, berpakaian rapi sebelum pergi ke masjid untuk mengerjakan shalat Juma’at,” (Hadis riwayat Muslim)

Nah itulah beberapa informasi mengenai ada memotong kuku dalam Islam yang dapat kalian simak diatas. Baiklah mungkin hanya ini saja yang dapat niatpuasa.com sampaikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua.

Advertisements